UNISA,- Dosen Universitas Islam Al-Ihya Kuningan mengikuti workshop pendampingan pengisian Lembar Kerja Dosen (LKD) di Aplikasi Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten. Acara tersebut dilaksanakan Bagian Kepegawaian Unisa Kuningan pada Rabu – Kamis, (10-11/8/2022) di aula Unisa Kuningan.

Kepala Bagian Kepegawaian Unisa Kuningan, Slamet Hadi Kusumah, M.TP., menerangkan, workshop tersebut diisi penjelasan tentang PO Beban Kerja Dosen, teknik pengisian LKD pada Sister, pengelolaan bukti kinerja pengajaran dari system akademik, dan praktik pengisian LKD oleh masing-masing peserta.

“Pendampingan ini kami buka dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh dosen tetap ber-NIDN di lingkungan Fakultas Ilmu Keislaman dan Fakultas Ilmu Kesehatan, sesi dua diikuti oleh dosen tetap ber-NIDN di lingkungan kerja Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,” kata Slamet.

Ia berharap, pendampingan tersebut bisa memberikan semangat bagi para dosen, terutama dosen-dosen baru, untuk tertib administrasi pelaporan. Hal itu penting karena sangat menunjang terhadap peningkatan karir akademik dosen dan memotivasi untuk penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi.

“Tugas dosen tidak hanya mengajar, tetapi wajib melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat setiap semester. Tugas itu tidak cukup dilaksanakan, melainkan harus secara rutin dilaporkan di aplikasi Sister,” tuturnya .

Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah S.Ag., M.Si menerangkan, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengubah hampir semua segmen kehidupan, termasuk di dalamnya pelaporan kinerja dosen. Mengingat hal itu, para dosen harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi termasuk di sistem pelaporan pelaksanaan tri darma perguruan tinggi yang menjadi tugas wajib para dosen.

“Sistem saat ini menggugah para dosen untuk melek digital. Kalau tidak bisa mengikuti ritme ini akan tertinggal, karena segala bentuk administrasi sudah beralih dari manual ke system online,” tuturnya.

Ia berharap para dosen mengikuti pendampingan tersebut dengan baik dan memahami kebijakan, ruang lingkup, alur, dan teknis pengisian di aplikasi Sister. Dengan bekal tersebut, rekam jejak pelaksanaan tri darma para dosen akan terdokumentasi dengan baik dan selalu terbarukan. Menurutnya, system pelaporan yang tertib akan bermanfaat, secara khusus untuk individu maupun lembaga. (Humas)