UNISA, – Tujuh Dosen Universitas Islam Al-Ihya Kuningan dinyatakan telah lulus sertifikasi. Mereka adalah Aep Saepudin, S.Pd., M.Pd; Ahmad Fikri, S.Pd., M.T; Cecep Abdul Cholik, S.I.Kom., M.I.Kom; Cecep Nana Nasuha, S.Pd., M.Si; Deny Solehudin, S.Pd., M.Pd; Setiana, S.Pt., M.Pd; dan Uyu Wahyudin, S.Ag., M.M.

Menurut Rektor Unisa Kuningan Nurul Iman Hima Amarullah S.Ag., M.Si, Sertifikasi dosen merupakan salah satu komponen yang terdapat pada suatu sistem pendidikan perguruan tinggi. Ditinjau dari maknanya, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru maupun dosen. Sertifikat tersebut sebagai bukti formal untuk pembuktian yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

“Dosen yang memiliki sertifikasi pendidikan berhak memperoleh tunjangan profesi dari pemerintah sebesar satu kali gaji, baik dosen negeri maupun dosen swasta. Hal tersebut bertujuan guna mengapresiasi profesionalisme dosen untuk menentukan kelayakan dosen dalam melaksanakan tugas.” ujar Iman.

Lebih lanjut, Iman menjelaskan, diadakannya sertifikasi dosen berguna untuk melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, meningkatkan proses dan hasil pendidikan. Serta mempercepat terwujudnya pendidikan nasional dan meningkatkan kesadaran dosen terhadap kewajiban menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik terutama larangan untuk melakukan plagiat.

“Saya ucapkan selamat kepada ketujuh dosen Unisa Kuningan yang telah dinyatakan lulus sertifikasi. Semoga dengan diperolehnya sertifikasi dapat membawa dampak positif bagi suasana akademik di Unisa. Ke depan, kampus akan mendorong dan terus memfasilitasi dosen-dosen yang belum tersertifikasi. Selain berbicara mengenai kesejahteraan, diharapkan dosen yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan pendidikan bagi mahasiswa.” ujarnya.***